Wuzu berkata :
Kekuatan dari seorang pemimpin
teladan terletak di dalam praktek kebijakan dan kebajikan – kekuatan ini tidak
akan jalan dengan mengabaikan salah satu. Jika engkau memiliki kebajikan tanpa
kebijakan, orang tidak menghormatimu. Jika engkau memiliki kebijakan tanpa
kebajikan orang tidak akan mendekatimu.
Jika orang tahu bahwa kabajikan
memanggil, dan pergi menolong berdasarkan kebijakan, maka kebajikan yang
dilakukan akan cukup untuk menenangkan yang di atas dan yang di bawah, dan
mengundang semua orang dari seluruh penjuru mata angin.
Jika orang dibimbing oleh kebijakan
yang berharga untuk dihormati dan pergi menolong dengan kebajikan juga, maka
kebijakan yang dibangun akan cukup untuk menjadi penerus orang-orang cerah
jaman dahulu kala dan memimpin mereka yang tidak tahu dan tercemar.
Dengan demikian, pemimpin yang baik
menumbuhkan kebijakan, sehingga ia mempraktekkan kebajikan, lalu menyebar
kebajikan dengan cara itu ia menjunjung kebijakan. Jika seseorang memiliki
kebijakan dan mampu mengembangkannya, maka ia tidak akan pernah terkekang,
tatkala seseorang memiliki kebajikan dan mampu menyatakannya, maka aka nada
rasa terima kasih.
Demikianlah, kebijakan dan
kebajikan sungguh menyokong satu sama lain, kebajikan dan kebijakan
menggerakkan satu sama lain. Dengan demikian, orang akan dihormati dengan
sendirinya, tapi tetap dapat didekati. Pencari Jalan mana yang tidak akan
datang pada pembimbing seperti itu? Adalah perlu untuk memahami hal-hal
mendasar ini, untuk meneruskan kualitas-kualitas pencerahan dan meningkatkan
pendidikan. (Surat untuk Foyan)
No comments:
Post a Comment