Tatkala Wuzu Fayan pindah dari
Haihui ke Dongshan, Acarya Taiping Fojian dan Acarya Longmen Foyan, dua-duanya
merupakan bekas muridnya, mengunjunginya.
Wuzu mengumpulkan para tetua dan
bhiksu-bhiksu yang sedang bekerja, lalu memberikan ceramah malam kepada mereka.
Wuzu bertanya pada Fojian tentang
cuaca di tempat dia tinggal. Kemudian dia bertanya tentang panen di lading
dekat vihara yang menjadi tanggung jawabnya. Karena Fojian menghabiskan waktu
menghitung hasil panen itu, Wuzu dengan tenang menegurnya untuk kegagalannya
memikul tanggung jawab yang diberikan, yang terbukti karena ia tidak sepenuhnya
sadar pada berkah yang menyokong komunitas itu.
Dalam sebuah surat kepada seorang
ahli muda generasi selanjutnya, Geng Longxue menulis tentang Wuzu, “Secara
umum, Wuzu keras dan tangkas dalam membedakan keadaan. Sejak Fojian menjadi
murid Wuzu, jawabannya lambat, bahkan untuk hal seperti itu. Seseorang dari jaman
dahulu kala berkata: ‘Jika gurunya ketat, ajaran dihormati’ karenanya fakta
bahwa banyak pengikut Aliran Zen Gunung Timur, yakni aliran Wuzu Fayan, sungguh
luar biasa bijak dan bajik, merupakan contoh sejati dari pepatah, ‘Jika
sumbernya dalam, alirannya panjang.”
No comments:
Post a Comment